5 Alasan Kenapa Rupiah Melemah
Kali kita akan membahas tentang dollar yang terus naik, yang kalau turun cuma dikit abis itu naik lagi.
Jangan langsung salahin pak jokowi, karena dollar naik ini banyak faktornya, macem-macem.
Ciepo akan memberikan sedikit informasi kenapa dollar itu naik. Cekidot.
1. Perbaikan Ekonomi Amerika Serikat
Pada tahun 2008 sendiri, Amerika Serikat mengalami krisis gede namun sekarang seiring waktu semakin membaik karena berbagai kebijakan yang telah dibuat Amerika.
Salah satunya adalah kebijakan pembuatan dollar baru untuk menstimulus ekonomi Amerika Serikat. Dollar ini nantinya di investasikan di negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Perbaikan ekonomi Amerika Serikat ini menekan pertumbuhan ekonomi negara lain.
2. Dollar Pulang Kampung
Setelah dirasa ekonomi udah lumayan membaik, Amerika Serikat memotong stimulus tersebut yang membuat para investor kembali ke negaranya. Simpelnya dollar pulang kampung.
Akibatnya dollar yang ada di negara kita sedikit, dan meningkatkan nilainya. Hal ini otomatis menekan nilai rupiah kita.
3. Melambatnya Ekonomi China
China dengan sengaja menurunkan nilai mata uangnya, dengan harapan memperlambat perekonomiannya.
Hal ini berimbas kepada Indonesia karena China sendiri merupakan salah satu pangsa pasar ekspor Indonesia contohnya batu bara, minyak kelapa sawit dan karet.
4. Gaya Hidup yang Konsumtif
Dengan semakin lesunya ekspor kita justru berbanding terbalik dengan impor kita yang semakin naik. Akibatnya neraca perdagangan berat sebelah.
Ibaratnya negara ini besar pasak daripada tiang, kebanyakan pengeluaran dibanding pemasukan. Gitu lho.
Hal ini tidak heran, karena gaya hidup yang konsumtif masih sangat tinggi di Indonesia.
5. Faktor Yunani
Gejolak politik yang terjadi di Yunani mempunyai dampak terhadap kestabilan negara-negara Uni Eropa. Hal ini membuat beberapa ekonomi Eropa ambruk.
Ambruknya ekonomi eropa sekali lagi mempengaruhi faktor perdagangan Indonesia, membuat ekspor kita semakin lesu.
Akhir Kata
Itulah beberapa alasan kenapa rupiah melemah semakin tajam. Hal ini tidak mengherankan karena banyak negara-negara di dunia mengalami hal yang sama.
Selain itu juga salah satu faktor yaitu tingginya gaya hidup konsumtif kita, juga turut mempengaruhi lho.
Bagaimana komentarmu?