5 Cara Menjadi Karyawan yang Terlihat
Tidak ada salahnya jika sebagai karyawan lebih terlihat (menonjol) dari karyawan lain. Masalahnya terkadang apa yang karyawan lakukan justru dianggap sebagai penjilat.
Berikut tips untuk lebih terlihat di mata atasan tanpa terkesan sebagai penjilat.
1. Jangan Takut Atasan
Apa yang biasa dilakukan para karyawan jika bertemu atasan? Apakah menghindari atasan, pura-pura tidak melihat, atau pura-pura sibuk?. Kalau ingin di lihat oleh atasan, sebaiknya hindari melakukan hal tersebut.
Ketika berpapasan dengan atasan sapalah mereka minimal dengan ucapan “Pak” atau “Bu” sambil sedikit menganggukkan kepala. Jangan lupa untuk senyum tulus, yaitu 3 cm ke kiri dan ke kanan.
Tinggalkan kesan bahwa :
“Saya menghormati anda sebagai atasan karena profesionalitas kerja, bukan karena saya takut pada anda.”
Atasan yang baik lebih senang jika di hormati bukan di hindari.
2. Berbicara Seperlunya dan Merendahkan Suara
Sering menyapa bukan berarti karyawan sering berbicara dengan atasannya. Beberapa atasan ada yang menjaga jarak dengan bawahannya.
Nah, jika kebetulan atasan kamu seperti itu cara mengatasinya cukup mudah. Jangan mulai pembicaraan kecuali yang bersangkutan memulai pembicaraan.
Ketika berbicara dengan atasan usahakan merendahkan suara dan tidak perlu berusaha mengakrabkan diri, kecuali kalau kamu ingin di cap sebagai penjilat.
Hal ini juga agar atasan merasa kita bertindak profesional dan menghindari perasaan yang tidak diinginkan. Atasan yang baik senang di ajak diskusi dan di beri saran, bukan di omongin di belakang.
3. Bekerja Secara Professional
Bekerja professional di sini bukan berarti kita tersedia setiap saat 24/7. Bukan. Maksudnya adalah bekerja optimal di saat jam kerja dan menyelesaikannya tepat waktu.
Usaha menyelesaikan semua pekerjaan tepat waktu tanpa mengorbankan jam istirahat dan jam pulang. Optimalkan jam kerja untuk kerja, minimalkan mengobrol dengan rekan kerja untuk menghindari lembur yang tidak perlu.
Atasan yang baik senang melihat karyawannya bekerja secara professional, ada saat dibutuhkan dan selalu tepat waktu.
4. Pintar Bernegosiasi
Terkadang kamu akan di hadapkan pada situasi dimana atasan meminta kamu melakukan pekerjaan di luar job desk atau mepet injury time. Padahal kamu sedang ingin pulang cepat karena malamnya ada janji.
Kalau dihadapkan situasi tersebut apa yang akan kamu lakukan? Menerima tapi dalam hati menggerutu atau menolak dengan tegas. Saran saya jangan menolak tapi juga jangan menerima begitu saja.
Inilah gunanya negosiasi karena pekerjaan bukan jobdesk kamu atau pekerjaan yang diberikan ketika jam kerja sudah habis. Pintar-pintarnya kamu main tricky sama atasan kamu.
Misalnya pura-pura terkejut dan bilang malamnya ada janji (kalau memang ada janji). Bisa juga dengan alasan pekerjaan tidak bisa selesai dengan hasil yang bagus (karena di luar jobdesk kamu) atau pekerjaan tidak selesai hari itu juga.
Jangan pernah menolak pekerjaan dari atasan dan jangan pernah meminta kompensasi baik uang maupun fasilitas. Atasan yang baik bisa menerima negosiasi yang baik dari bawahannya.
Mereka juga akan memberikan penghargaan yang setimpal. Ada kewajiban ada hak.
5. Jangan Segan Bertanya
Jangan sampai kita menjadi katak dibalik tempurung, tersembunyi dari pandangan atasan hanya karena segan bertanya. Contoh kasus biasanya terjadi pada karyawan baru yang menanyakan status mereka.
Di awal perusahaan sudah mengatakan bahwa jika berhasil melewati masa percobaan selama tiga bulan, karyawan akan di angkat menjadi karyawan tetap.
Namun yang terjadi sudah melewati masa percobaan tapi status belum naik-naik. Nah, jika di hadapkan dalam kondisi seperti ini, jangan ragu untuk bertanya pada orang yang bersangkutan. Kalau kamu bertanya pada sesama rekan kerja, paling jawabannya di suruh menunggu. (Tunggu aja terus).
Ini pengalaman ane waktu masih jadi karyawan baru. Perusahaan menjanjikan setelah lewat masa percobaan selama 3 bulan, akan diangkat menjadi karyawan tetap.
Tetapi setelah bulan keempat, status ane belum berubah. Tapi kalau bertanya pada orang yang tepat, yang dalam kasus ini manager departemen, paling tidak kamu akan memperolah kejelasan dari status kamu.
Akhir Kata
Atasan yang baik selalu terbuka dengan pertanyaan dari karyawannya untuk mengetahui kondisi dan permasalahan internal yang ada di perusahaan, juga untuk strategi agar dapat memotivasi karyawan meningkatkan produktivitasnya.
Teori McClelland mengatakan bahwa sudah menjadi kebutuhan manusia untuk mendapatkan pandangan dan pengakuan dari orang yang di hormati, juga penghargaan atas jasanya.
Perlihatkan bakat dan profesionalitas kamu, jangan di sembunyikan. Seorang atasan perlu tahu karyawan mana yang berpotensi dan berkontribusi aktif bagi perusahaan.